Harapan
0
komentar
“Kembali lah”
Dahulu
Teringat masa saat sejuknya hembusan angin berbisik lirih,
hijaunya dedaunan menyegarkan mata ini, riak air bergemerincik menenangkan
kalbu ku, dan saat dirimu bersama ku terasa berada di dalam alam nirwana
,,
Kini
Hembusan angin telah terasa panas membakar, dedaunan
menguning berguguran terhempas jatuh, riak air menjadi luapan emosi yang tak
terkendali, dan dirimu telah tak berada lagi di sisi ku
,,
Rasanya
Terlalu terjal bukit yang harus ku daki, terlalu dalam
palung samudera yang harus ku sebrangi seorang diri, saat tiada cahaya yang
menerangi dalam malam ini,
,,
Harapanku
Jangan pergi meninggalkan ku sendiri yang hanya tinggal
separuh ini berjalan tak tentu arah. Tetaplah disini di dalam hati ku ini, dan
kumohon tetaplah genggamlah tanganku ini.
,,
Selamanya
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Harapan
Ditulis oleh Lajuardy Hardian
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://lajuardyhardian.blogspot.com/2014/03/harapan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Lajuardy Hardian
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment