Para Owner

Memang di negeri yang kaya dengan potensi ini " status dan jabatan " sepertinya mendapatkan sebuah klas khusus dalam masyarakat.

Sebagai contoh, setiap lulusan berbagai jenjang pendidikan dari sma sederajat hingga perguruan tinggi, akan di bebankan oleh keluarga mereka untuk menjadi seorang karyawan apapun itu range nya baik itu karyawan non pemegang hirarki management maupun yang memegang posisi sebagai pemegang hirarki management. Terlepas dari adanya anak buah (pimpinan) atau pun tidak, semua tetaplah bernama karyawan yang harus mengikuti hirarki dari atas dan melaksanakannya ke bawah. Di ibaratkan di atas langit akan selalu ada langit.

Seorang tukang gorengan dengan laba bersih 250-300 ribu/hari (coba anda hitung dalam 1 bulan) sepertinya akan tetap disebut amang, kang bahkan nama (setelah kenal tentunya dan bila sebaya), sebaliknya seorang karyawan posisi sebagai supervisor di suatu perusahaan dengan gaji 3 juta - 5 juta/bulan akan disebut bapak atau pak. Bahkan bila itu karyawan yang kita bahawi sambil dengan posisi badan sedikit membungkuk.

Itulah budaya kita, status adalah segalanya.

Dari gambaran tukang gorengan serta supervisor tersebut dapat kita bedakan

• Owner : merupakan seseorang yang menggunakan berbagai sumber daya dimiliki serta yang ada di sekitarnya untuk menghasilkan sebuah karya dengan dengan potensi yang tidak terbatas serta memiliki keleluasaan dalam mengambil keputusan.
• Karyawan : merupakan seseorang yang menggunakan berbagai sumber daya dimiliki serta yang ada di sekitarnya untuk menghasilkan sebuah karya dengan potensi terbatas dan tidak memiliki keleluasaan dalam mengambil keputusan.

" orang yang sukses adalah orang yang semakin dia berhasil maka akan semakin banyak waktu yang bisa dinikmati bersama orang-orang tersayang.."

bagaimana menurut agan-agan??

NB: Bagi rekan-rekan yang ingin profilnya dimasukan silahkan hubungi saya oke..

Semoga Bermanfaat... *,^


Silahkan dibaca juga :

Kumpulan Ebook (pdf) Pembangun Semangat Usaha Menjadi Pengusaha Sukses